Sistem Pemantauan Berbasis Elektronik
Direktorat jenderal tanaman pangan kementerian pertanian.

Administrasi dan informasi penyuluhan dibawah BPPSDMP


Simperbenihan
Administrasi dan informasi sertifikasi benih nasional

CPCL Banpem
Informasi usulan Calon Petani Calon Lahan

EReporting Petugas
Informasi digitasi poligon dan spasial Calon Petani Calon Lapangan

Tracking Pengiriman
Informasi pengiriman saprodi bantuan pemerintah

BAST Banpem
Informasi administrasi saprodi bantuan pemerintah

E-Commerce persembahan langsung dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian

Informasi sertifikat digital sosialisasi

EReporting Web
Akses semua data terkait pelaporan benih, cpcl, pascapanen, dan sebagaianya pada aplikasi lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

AWR Tanaman Pangan
Ruang Kontrol Pembaharuan Pertanian berbasis teknologi informasi modern di Kantor Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Jakarta
EReporting - Petugas
About this app
Data safety.
What's new
Developer contact.
Jump to navigation

Monitor PATB Secara Online, Kementan Sosialisasikan E-Reporting Poligon di Bangka Belitung

BANGKA BARAT – Direktorat Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian melakukan Sosialisasi E-Reporting Poligon bagi penyuluh pertanian pada beberapa kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan yang digelar marathon secara bergantian di sejumlah Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sejak sepekan yang lalu itu dilakukan untuk memotret lokasi bantuan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) beserta titik koordinatnya.
"Sehingga ketika pusat mau mengetahui lokasi PATB di tempat kita mereka cukup membuka aplikasi ini dan akan tergambar semuanya," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Irman Hasan SP ketika membuka Sosialisasi E-Reporting Poligon di BPP Kecamatan Kelapa Kabupaten Bangka Barat, Selasa (09/11/2021).
E-Reporting Poligon merupakan sistem digitasi peta poligon melalui foto open camera. Di dalamnya memuat perhitungan dan pelaporan luas lahan pertanian. Aplikasi E-Reporting terintegrasi dengan Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) sehingga proses pemetaan luas wilayah pertanian terhubung dengan data kelompok tani di Simluhtan. Data aplikasi berbasis spasial atau poligon ini akan termonitor secara online.
"Aplikasi ini sangat efektif dan sederhana tapi manfaatnya luar biasa," ujar Irman.
Irman mengatakan pemetaan poligon luas lahan pertanian dengan aplikasi E-Reporting tersebut sangat membantu dalam rangka penyediaan informasi di lapangan. Karena itu ia minta para penyuluh pertanian dapat mengoperasikan aplikasi tersebut sesuai dengan pentunjuk yang diberikan.
"Setelah sosialisai ini diharapkan digitasi poligon untuk lokasi PATB di Kabupaten Bangka Barat dapat diselesaikan," ujar Irman.
Sementara itu Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kardi SP selaku Pejabat Pembuat Komitmen Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengatakan sosialisasi pemetaan poligon menggunakan aplikasi E-Reporting tersebut dilaksanakan secara bergantian di kabupaten yang mendapatkan bantuan PATB.
"Di Bangka Belitung ada 5000 hektar PATB untuk komoditi padi. Dengan aplikasi ini pusat dapat mengetahui lokasi dan titik koordinat bantuan di daerah kita," kata Kardi.
Sosialisasi E-Reporting Poligon tersebut diikuti para penyuluh pertanian dari beberapa wilayah kerja. Tak saja penyuluh yang mendapat bantuan PATB namun penyuluh yang wilayahnya tidak memperoleh bantuan pun juga ikut kegiatan sosialisasi tersebut.
Turut hadir Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Barat Aryanto STP dan Koordinator Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian Kabupaten Bangka Barat Yudi Alrianto SP.*)

- Visi dan Misi
- Perangkat Daerah
- Kabupaten/Kota
- Struktur Organisasi
- Tugas Pokok dan Fungsi
- Foto Gallery
- Video Gallery
- Informasi Berkala
- Informasi Serta Merta
- Informasi Setiap Saat
- Pengajuan Permohonan Informasi
- Pengajuan Keberatan Informasi
- Profil PPID
- Tata Cara Permohonan Informasi
- Tata Cara Pengajuan Keberatan
- Tata Cara Pengajuan Sengketa ke KID
- Tata Cara Pengajuan Sengketa ke Pengadilan
- Sejarah UPTD
- Sertifikat Prima 2 dan 3
- Izin Edar Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)
- Izin Rumah Pengemasan (Packing House)
- Izin Keamanan PSAT (Health Certificate)
- Sertfifikat Penerapan Penanganan yang Baik (SPPB) PSAT
- Menparekraf Sandi Uno dan RichWorks Bekerjasama Mengembangkan Bisnis Sukses Untuk Menciptakan Lapangan Kerja Baru
- Sindir Erick Thohir, Ekonom Konstitusi Kutip Pernyataan Presiden Soal Rangkap Jabatan
- Kemenparekraf Tingkatkan Kapasitas100 Konten Kreator dan Pelaku Ekraf Bekasi
- 300 Pengusaha Jutawan Malaysia dan Indonesia Ikut Titanium Inner Circle Meeting
- Polsek Dukuh Pakis Kawal Tasyakuran Sedekah Bumi
Indo Post News
Referensi Berita Terkini


Kementan akan Maksimalkan e-Reporting untuk Perkuat Data dan Susun Program
JAKARTA – Kementerian Pertanian terus meningkatkan kapasitas SDM untuk memaksimalkan sejumlah program di tahn 2022. Salah satunya dengan menggenjot pemahaman mengenai e-reporting.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan MSPP Volume 49 yang dilaksanakan secara virtual dari AOR BPPSDMP Kementan, Jakarta, Jumat (31/12/2021).
Kegiatan yang mengangkat tema Kebijakan Digitalisasi Polygon dengan e-Reporting, menghadirkan narasumber Bambang Pamuji, Sekretaris Ditjen TP, dan Reza Oktorio Saputro, programmer e-Reporting.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pandemi telah memaksa semua pihak untuk menguasai teknologi, khususnya digital.
“Proses digitalisasi di masyarakat menjadi sangat cepat. Kita pun dipaksa untuk lebih cepat menguasai teknologi digital. Jika tidak, kita akan tertinggal,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDm Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan hal serupa.
“Dalam era industri 4.0, semua sektor telah menerapkan teknologi digital. Begitu juga dengan pertanian. Kita pun harus terus mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu, BPP kita perkuat dengan internet. Sehingga kapan pun dan dimana pun kita tetap bisa melaksanakan pelatihan untuk memperkuat kapasitas SDM,” katanya.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya, yang membuka MSPP volume 49, mengatakan MSPP dengan tema Kebijakan Digitalisasi Polygon dengan e-Reporting merupakan salahsatu cara memperkuat data dan meningkatkan kualitas data kita.
“Data yang ada di Simluhtan saat ini adalah data tabular. Diharapkan selanjutnya kita mampu menyediakan data dalam bentuk spasial. Diharapkan penyuluh mampu memetakan polygon ini menggunakan aplikasi e reporting,” katanya.
Bustanul menjelaskan, manfaat data tabular ini adalah Memudahkan menyusun program dan perencanaan kegiatan, Memudahkan melaksanakan kegiatan pada waktu berjalan.
“Selain itu, juga mempercepat mengambil keputusan dalam memitigasi tugas maupun bencana, dan memudahkan monitoring evaluasi pelaksanaan,” katanya.
- ← Imbangi Thailand di Leg II Final, LaNyalla Bangga dengan Perjuangan Asnawi dkk
- Omicron Terdeteksi di Jatim, LaNyalla Minta Pemprov dan Masyarakat Waspada →
Anda Juga Mungkin Suka

Bupati Sragen Dukung Kementan Kembangkan Pangan Lokal Pengganti Beras

Kementan : Petani Milenial Akan Bangkitkan Kejayaan Pertanian Indonesia

UI: Indonesia Sukses Tingkatkan Produksi Pangan Nasional
Tinggalkan balasan batalkan balasan.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
Jl. Sultan Hadiwijaya No.08 Demak (0291)685013 [email protected]
DINAS PERTANIAN & PANGAN KABUPATEN DEMAK

BERITA • Dinpertan Pangan
KEBIJAKAN DIGITALISASI POLYGON DENGAN eREPORTING
January 12, 2022
Penyuluh pertanian di era informasi yang serba cepat saat ini, harus mengerti tentang teknologi pertanian, salahsatunya teknologi digitalisasi Polygon dan menghasilkan dokumen elektronik.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia sebanyak kurang lebih 273 juta penduduk, Kementerian Pertanian (Kementan) mempertajam salah satu program yaitu Pemetaan lahan pertanian berbasis Spasial/Poligon.
Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi dalam berbagai kesempatan, bahwa dengan adanya data parsial maka program Kementerian Pertanian akan lebih jelas dan memudahkan alokasi program-program Kementan. “Program Kementan harus berdasarkan data, bukan hanya data tabular tapi data sparsial” jelas Dedi.
Sementara itu Kepala Pusat Penyuluhan, Bustanul Arifin Cahya pada agenda kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) volume 49 yang dilaksanakan Jumat (31/12/2021) bertemakan Kebijakan Digitalisasi Polygon Dengan eReporting di AOR BPPSDMP mengatakan kegiatan MSPP dengan tema Kebijakan Digitalisasi Polygon dengan E Reporting ini merupakan salahsatu cara kita memperkuat data dan meningkatkan kualitas data kita.
“Data yang ada di Simluhtan saat ini adalah data tabular, diharapkan selanjutnya kita mampu menyediakan data dalam bentuk spasial, dan penyuluh mampu memetakan polygon ini menggunakan aplikasi e-reporting”.jelas Bustanul Arifin Caya.
Lebih lanjut Bustanul mengatakan manfaat data tabular yaitu memudahkan menyusun program dan perencanaan kegiatan, memudahkan melaksanakan kegiatan pada waktu berjalan, mempercepat mengambil keputusan dalam memitigasi tugas maupun bencana, memudahkan monitoring evaluasi pelaksanaan.
Narasumber MSPP Bambang Pamuji, Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan mengatakan penguatan data kelompok, salahsatunya dengan melengkapi dengan data spasial. Perlu dilakukan data di level desa, harus di breakdown menjadi level individu petani. Agar bisa dipercaya dan diyakini oleh pihak lain. Diharapkan penyuluh bisa mendetailkan data yang sudah ada. Tahapan penguatan kualitas data CPCL yaitu dengan melakukan collect CPCL, integrasi Simluhtan, digitalisasi Polygon dan menghasilkan dokumen elektronik. “Simluhtan merupakan database pertanian yang digunakan sebagai dasar CPCL Banpem”.ujar Bambang Pamuji.
Selanjutnya Bambang menjelaskan bahwa total ada 34 Provinsi, 515 Kabupaten dan Kota, 7000 Kecamatan, 37.000 Penyuluh, dan lebih dari 650.000 Kelompok tani. Langkah penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) yang pertama yaitu didaftarkan pada simluhtan dan dilanjutkan dengan digitasi poligon yang akan bermanfaat untuk kegiatan tertentu.
Jika sudah terdigitasi semua maka akan terdeteksi semua kegiatan yang ada. Proses selanjutnya kewenangan ada di Kepala Dinas Kabupaten untuk penetapan CPCLnya dalam bentuk Surat keputusan (SK). Lalu dilanjutkan ke Dinas CPCL untuk disahkan. Lalu dilanjutkan ke PPK/KPA untuk penerima bantuan pemerintah.
Narasumber lainnya Reza Oktorio Saputro, programmer eReporting mengatakan aplikasi eReporting dapat didownload melalui playstore maupun apsstore. Terdapat 2 (dua) aplikasi eReporting, yang dibedakan berdasarkan adminnya yaitu eReporting, Kabupaten Kota untuk admin Kabupaten/Kota, dan EReporting Provinsi untuk admin provinsi.
“Telah tersedia akses notifikasi provinsi dan kabupaten kota melalui wa terkait hasil digitasi poligon kelompoktani yang dilakukan melalui aplikasi EReporting”. Jelas Reza Oktorio. Selain itu juga ada akses notifikasi di pusat melalui Whatsup (WA) untuk pengecekan CPCL secara berkala.
Sistem ini merupakan hasil kolaborasi antara Simluhtan BPPSDMP dengan eReporting Petugas Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Diharapkan sistem bisa terus bersinergi agar penyatuan sistem ini berjalan dengan baik.
Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/artikel/100144/kebijakan-digitalisasi-polygon-dengan-ereporting/
Recent Posts
- MENGENAL BEBERAPA JENIS MUSUH ALAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH
- Pengendalian Hama Walang Sangit Pada Tanaman Padi Sawah
- PANEN BERSAMA BUPATI DI DESA MEGONTEN KECAMATAN KEBONAGUNG
- STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI PADI
- PROSEDUR OPERASIONAL PEMBUATAN BIOSAKA (S O P)
Recent Comments
- February 2023
- January 2023
- December 2022
- November 2022
- October 2022
- September 2022
- August 2022
- February 2022
- January 2022
- December 2021
- November 2021
- October 2021
- September 2021
- August 2021
- February 2021
- January 2021
- December 2020
- November 2020
- October 2020
- September 2020
- August 2020
- Dinpertan Pangan
- Kementerian Pertanian
- Ketahanan Pangan
- Peternakan dan Kesehatan Hewan
- Prasarana, Sarana dan Penyuluhan
- Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Uncategorized
- Entries feed
- Comments feed
- WordPress.org
©Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak
WordPress Di Multipurpose Theme
Topik Utama
- Internasional
- Indeks Berita
- Tentang Kami
- Pedoman Media Siber
Berita / Nusantara /
Begini cara digitalisasi pertanian dengan e-reporting.

Kebijakan Digitalisasi Polygon dengan e-Reportin. Ist
Jakarta, Elaeis.co - Penyuluh pertanian di era informasi yang serba cepat saat ini, harus mengerti tentang teknologi pertanian, salah satunya teknologi digitalisasi Polygon dan menghasilkan dokumen elektronik.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia sebanyak kurang lebih 273 juta penduduk, Kementerian Pertanian (Kementan) mempertajam salah satu program yaitu Pemetaan lahan pertanian berbasis Spasial/Poligon.
Kepala Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, dengan adanya data parsial maka program Kementerian Pertanian akan lebih jelas dan memudahkan alokasi program-program Kementan.
“Program Kementan harus berdasarkan data, bukan hanya data tabular tapi data sparsial,” jelas Dedi. Dilansir laman resmi Kementan RI, Cybext dilihat Elaeis.co Senin (3/1/2022).
Sementara itu Kepala Pusat Penyuluhan, Bustanul Arifin Cahya pada agenda kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) volume 49 yang bertemakan Kebijakan Digitalisasi Polygon Dengan eReporting di AOR BPPSDMP mengatakan kegiatan MSPP dengan tema Kebijakan Digitalisasi Polygon dengan E Reporting ini merupakan salahsatu cara kita memperkuat data dan meningkatkan kualitas data kita.
“Data yang ada di Simluhtan saat ini adalah data tabular, diharapkan selanjutnya kita mampu menyediakan data dalam bentuk spasial, dan penyuluh mampu memetakan polygon ini menggunakan aplikasi e-reporting," kata Bustanul Arifin Caya.
Bustanul mengatakan manfaat data tabular yaitu memudahkan menyusun program dan perencanaan kegiatan, memudahkan melaksanakan kegiatan pada waktu berjalan, mempercepat mengambil keputusan dalam memitigasi tugas maupun bencana, memudahkan monitoring evaluasi pelaksanaan.
Narasumber MSPP lainnya, Bambang Pamuji, Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan mengatakan penguatan data kelompok, salah satunya dengan melengkapi dengan data spasial.
Perlu dilakukan data di level desa, harus di breakdown menjadi level individu petani. Agar bisa dipercaya dan diyakini oleh pihak lain. Diharapkan penyuluh bisa mendetailkan data yang sudah ada.
Tahapan penguatan kualitas data CPCL yaitu dengan melakukan collect CPCL, integrasi Simluhtan, digitalisasi Polygon dan menghasilkan dokumen elektronik. “Simluhtan merupakan database pertanian yang digunakan sebagai dasar CPCL Banpem," ujar Bambang Pamuji.
Selanjutnya Bambang menjelaskan bahwa total ada 34 Provinsi, 515 Kabupaten dan Kota, 7000 Kecamatan, 37.000 Penyuluh, dan lebih dari 650.000 Kelompok tani. Langkah penetapan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) yang pertama yaitu didaftarkan pada simluhtan dan dilanjutkan dengan digitasi poligon yang akan bermanfaat untuk kegiatan tertentu.
Jika sudah terdigitasi semua maka akan terdeteksi semua kegiatan yang ada. Proses selanjutnya kewenangan ada di Kepala Dinas Kabupaten untuk penetapan CPCLnya dalam bentuk Surat keputusan (SK). Lalu dilanjutkan ke Dinas CPCL untuk disahkan. Kemudian dilanjutkan ke PPK/KPA untuk penerima bantuan pemerintah.
Narasumber lainnya Reza Oktorio Saputro, programmer eReporting mengatakan aplikasi eReporting dapat didownload melalui playstore maupun apsstore. Terdapat 2 aplikasi eReporting, yang dibedakan berdasarkan adminnya yaitu eReporting, Kabupaten Kota untuk admin Kabupaten/Kota, dan EReporting Provinsi untuk admin provinsi.
"Telah tersedia akses notifikasi provinsi dan kabupaten kota melalui wa terkait hasil digitasi poligon kelompoktani yang dilakukan melalui aplikasi EReporting," helas Reza Oktorio.
Selain itu juga ada akses notifikasi di pusat melalui WhatsApp (WA) untuk pengecekan CPCL secara berkala.
Sistem ini merupakan hasil kolaborasi antara Simluhtan BPPSDMP dengan eReporting Petugas Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Diharapkan sistem bisa terus bersinergi agar penyatuan sistem ini berjalan dengan baik.
Komentar Via Facebook :
Berita terkait :.

- Serba-Serbi
- Bang Tungkot

IMAGES
VIDEO
COMMENTS
EReporting Petugas. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Penyuluh. Keterangan. Klik Untuk Melanjutkan. P3B. Keterangan. Klik Untuk Melanjutkan. Penyedia.
EReporting Web. Akses semua data terkait pelaporan benih, cpcl, pascapanen, dan sebagaianya pada aplikasi lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Aplikasi ini berguna untuk mengajukan bantuan pemerintah yang biasa dikenal dengan istilah CPCL kepada kelompok tani. Aplikasi ini seyogyanya digunakan oleh
This application is useful for applying for government assistance which is commonly known as CPCL to farmer groups.
Tutorial Aplikasi E-reporting untuk pemetaan lahan Kelompok Tani Bantuan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA 2021 di Provinsi Jawa Tengah.
Tutorial Penggunaan Aplikasi e-Reporting Petugas untuk Pemetaan Lahan Kelompoktani yang Terintegrasi Simluhtan#ereporting#poligon#kementan.
E-Reporting Poligon merupakan sistem digitasi peta poligon melalui foto open camera. Di dalamnya memuat perhitungan dan pelaporan luas lahan
Kegiatan yang mengangkat tema Kebijakan Digitalisasi Polygon dengan e-Reporting, menghadirkan narasumber Bambang Pamuji, Sekretaris Ditjen TP
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia sebanyak kurang lebih 273 juta penduduk, Kementerian Pertanian (Kementan) mempertajam
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia sebanyak kurang lebih 273 juta penduduk, Kementerian Pertanian (Kementan) mempertajam